Jumat, 19 Agustus 2016

PERKEMBANGAN KERAJAAN - KERJAAN ISLAM DI INDONESIA



Proses berkembangnya islam di Indonesia sangat pesat dan cepat terutama di daerah pesisir karena adanya kntak dagang para pedagang islam dan pedagang Indonesia . Para pedagang Gujarat menyiarkan islam dengan cara bijaksana dan tanpa paksaan ataupun kekerasan . Sehingga pedagang dan penduduk indonesia banyak yang masuk agama islam , apalagi di dalam agama islam tidak mengenal adanya kasta .

Pengaruh islam di kalangan penduduk semakin kuat mendorong tumbuhnya kerajaan - kerajaan yang bercorak islam . Kerajaan - kerjaan islam yang berkembang di indonesia pada masa itu adalah sebagai berikut :

a. Kerajaan Samudra Pasai


Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan islam pertama di Indonesia , kerajaan samudra pasai berdiri pada abad ke-13,  Sultan Malik Al Saleh adalah raja pertama  . Kerajaan Samudra Pasai terletak di daerah Aceh Utara , Kabupaten Loksemuwae .

Pada tahun 1297 Sultan Malik Al Saleh wafat , kemudian pemerintahan digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Mahmud . Kemudian di tahun 1326 Sultan Mahmud wafat , selanjutnya sistem pemerintahan kerjaan Samudra Pasai di gantikan oleh Sultan Ahmad yang di beri gelar sebagai Malik Al Tahir .

Saat pemerintahan Sultan Ahmad kerjaan Samudra Pasai mendapat kunjungan Ibnu Batuta yang merupakan utusan dari Su;ltan Dehli . Menurut Ibnu Batuta kerjaan Samudra pasai merupakan bandar pelabuhan yang sangat penting . Karena di pelabuhan ini yang menjadi tempat bongkar dan muat barang - barang dagangan yang di bawa oleh pedagang dari dalam maupun luar negri .

b. Kesultanan Demak 


Kesultanan Demak didirikan oleh raden patah pada abad ke - 15 terletak di pulau jawa . Kerajaan demak merupakankerajaan islam pertama yang ada di pulau Jawa . Sebenarnya raden patah adalah salah satu seorang bupati dari kerajaan Majapahit yang berkedudukan di Demak dan sudah menganut agama islam .
Karena kekuasaan kerjaan Majapahit mulai melemah . Keadaan ini menmdorong Raden patah untuk mendirikan kerajaan Demak .

Dalam waktu yang singkat kerajaan Demak sudah mampu berkembang dengan pesat , dan menjadi kerajaan yang besar . Di samping itu kerjaan Demak menjadi pusat pengajaran agama islam . Kedatangan Portugis di Malak mebuat ketiaksenangan Sultan Demak karena hal itu merupakan ancaman bagi kerjaan Demak .
Pada tahun 1513 kerajaan Demak mengirim armadanya yang di pimpin oleh Pati Unus untuk mengusir Portugis di Malaka , Namun Pati Unus dan armadanya mengalami kegagalan .

Karena keberaniannya Pati unus di beri gelar sebagai Pangeran Sabrang Lor yang artinya Pangeran yang menyebrangi laut Utara . Pada tahun 1518 Raden Patah wafat lalu digantikan oleh putranya yaitu Pati Unus .
Tetapi pemerintahan Pati Unus hanya berlangsung selama tiga tahun karena beliau meninggal . Setelah Pati Unus wafat sistem pemerintahan di gantikan oleh Sultan Renggono ( adik Pati Unus ).

Pada masa pemerintahan Sultan Renggono kerajaan Demak mengalami puncak kejayaan , kekuasaan kerjaan Demak meliputi Jawa Barat dan Jawa Timur . Pada tahun 1522 Portugis datang ke Sunda Kelapa, pelabuhan utama kerajaan Pajajaran. Portugis menjalin kerjasama dengan raja Pajajaran dengan membuat kesepakatan untuk menghadapi pasukan Islam Demak. Portugis merencanakan mendirikan benteng di Sunda Kelapa.

Pada tahun 1527 kerajaan  Demak mengirimkan tentaranya dipimpin oleh Fatahilah untuk mengusir dan menghancurkan Potugis yang menduduki Sunda kelapa. Fatahillah beserta tentaranya berhasil mengusir orang-orang Portugis dan menguasai Sunda Kelapa. Kemudian oleh Fatahillah nama Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta artinya kemenangan. Sekarang Jayakarta menjadi Jakarta.

Setelah wafatnya Sultan Trenggono Timbullah pertentangan di kalangan keluarga sendiri. Petentangan bersumber pada siapa yang berhak mewarisi kerajaan. Berakhirnya kerajaan Islam Demak setelah Pangeran Adiwijoyo atau Joko Tingkir berhasil mengalahkan Arya Penangsang yang suka bertindak sewenang-wenang, sehingga banyak adipati yang menentang tindakannya tersebut. Joko Tingkir kemudian memindahkan keraton Demak ke Pajang (tahun 1568. Dengan demikian tamatlah riwayat Kerajaan Demak.

c. Kerajaan Panjang


Kerajaan Panjang didirikan oleh Adiwijoyo ( Jaka Tingkir) pada tahun 1568 . Sultan Adiwijoyo atau Joko Tingkir adalah seorang yang suka menghargai pendukung atau pengikut yang turut bertempur bersamanya sewaktu menghadapi Arya Penangsang. Mereka yang telah berjasa oleh Sultan Adiwijoyo diberi hadiah penghargaan. Kedua orang yang dinilai sangat berjasa yaitu Kiai Ageng Pemanahan dihadiahi tanah di Mataram (sekitar Kotagede, dekat Yogyakarta).

Sedangkan Kiai Panjawi dihadiahi tanah di Daerah Pati. Mereka sekaligus diangkat menjadi bupati di daerahnya masing-masing.Dalam perkembangnya di Pajang terjadi pergolakan hebat. Setelah Sultan Adiwijoyo wafat pada tahun 1582, maka Arya Pangiri putra Sunan Prawoto (dari Demak) mencoba merebut kekuasaan dari Pangeran Benowo yang ketika itu menjadi penguasa Pajang menggantikan ayahnya, Sultan Adiwijoyo.

Pangeran Benowo meminta bantuan Sutowijoyo dalam menghadapi Arya Pangiri. Perebutan kekuasaan yang dilakukan Arya Pangiri tidak berhasil. Kemudian Pangeran Benowo menyerahkan kekuasaan Pajang kepada saudara angkatnya yang bernama Sutowojoyo karena tidak mampu lagi melanjutkan pemerintahan. Kemudian oleh Sutowijoyo pusat pemerintahan dipindahkan ke Mataram .

d. Kerajaan Mataram islam



Kerajaan islam mataram didirkan oleh Sutowijoyo pada tahun 1586 , kerjaan mataram tereletak di kota gede sebelah tenggara kota Yogyakarta .  Sutawijaya dinobatkan sebagai Adipati Mataram oleh Sultan Adiwijaya dengan gelar Senopati ing Alaga Sayidi Panatagama, yang berarti panglima perang dan pembela agama Islam. Di bawah kerja keras Sutawijaya, Mataram berkembang maju. Ia menjadikan Mataram sebagai kesultanan Islam terbesar di Pulau Jawa.

Politik ekspansif Sutawijaya untuk menaklukan daerah-daerah lain dilakukan terhadap Surabaya, tahun 1586. Surabaya dapat ditaklukkan dan mengakui kekuasaan Mataram.Pada tahun 1587, Mataram berusaha merebut Panarukan, Pasuruan dan Blambangan ketiga daerah tersebut dapat ditaklukan, tetapi kemudian memerdekakan diri. Tahun 1595, Sutawijaya mengalihkan politik ekspansifnya ke Jawa Barat, dikirim pasukan Mataram untuk menaklukkan Cirebon dan Kerajaan Galuh.

Daerah Panarukan, Pasuruan, dan Blambangan juga ikut melepaskan diri setelah pasukan Mataram kembali ke Mataram. Sutawijaya boleh dikatakan berhasil meletakkan dasar-dasar Kesultanan Mataram, ia menerapkan sistem kerajaan berdasarkan Agama Islam (teokratis).

Dalam pemerintahannya, kedudukan Sultan memegang peranan sangat penting dan kuat. Di bidang ekonomi, ia menjadikan Mataram sebagai kerajaan agraris maritim. Tahun 1601, Sutawijaya wafat digantikan putranya Mas Jolang dengan gelar Panembahan Seda ing Krapyak.

e. Kerajaan Cirebon


Pada tahun 1522 kerajaan Cirebon didirikan oleh Fatahilah . Dibawah pemerintahan raja Fatahilah kerajaan Cirebon mengalami puncak kejayaan . Kerajaan Islam Cirebon menjalin hubungan yang baik dengan kerajaan Islam Mataram. Pada thaun 1570 Fatahillah wafat , selanjutnya ia digantikan oleh putranya bernama pangeran Pasarean. Dalam perkembangannya kemudian pada tahun 1679 kerajaan Islam Cirebon dibagi menjadi dua kerajaan yaitu Kasepuhan dan Kanoman.

Pada perkembangan selanjutnya, Kanoman kembali dibagi menjadi dua kekuasaan yaitu Kanoman dan Kacirebonan. Dengan demikian, kekuasaaan Cirebon terbagi menjad 3 (tiga), yaitu Kasepuhan, Kanoman dan Kacirebonan. Pada akhir abad ke-17, Cirebon berhasil dikuasai VOC.

f. Kesultanan Banten 


Pemimpin Kerajaan Banten pertama adalah Sultan Hasanuddin yang memerintah pada tahun 1522-1570. Sultan Hasanuddin berhasil membuat Banten sebagai pusat perdagangan dengan memperluas sampai ke daerah Lampung, penghasil lada di Sumatera Selatan. Tahun 1570 Sultan Hasanuddin meninggal kemudian dilanjutkan anaknya, Maulana Yusuf (1570-1580) yang berhasil menakhlukkan Kerajaan Pajajaran pada tahun 1579.

Setelah itu, dilanjutkan oleh Maulana Muhammad (1585-1596) yang meninggal pada penakhlukkan Palembang sehingga tidak berhasil mempersempit gerakan Portugal di Nusantara . Setelah Maulan Muhammad wafat timbul persoalan di kalangan kerajaan karena yang seharusnya menggantikannya adalah putranya, Abdul Mufakkir. Tetapi pada waktu itu Abdul Mufakkir baru berumur 5 bulan.


Maka pemerintahan sementara dipegang oleh seorang mangkubumi. DAlam perkembangannya kemudian muncul orang kuat bernama Pangeran Ranamenggala yang mengendalikan Banten mendampingi Abdul Mufakkir yang belum dewasa. Renamenggala wafat tahun 1624.

Kejayaan kerajaan Banten berlangsung sekitar tahun 1600. Pada waktu itu banten merupakan bandar pelabuhan terbesar. Banyak pedagang dari dalam dan luar pulau Jawa singgah untuk membeli maupun menjual lada, cengkeh, dan pala.

Kemunduran kerajaan Islam Banten terjadi sejak masa pemerintahan Sultan Abdul Mufakkir di mana Belanda terus melakukan blokade-blokade yang mengakibatkan sempitnya ruang gerak kerajaan Islam Banten. Walaupun demikian semangar rakyat Banten yang anti penjajah Belanda tetap menyala.

g.  Kesultanan Ternate dan Tidore 



Pada abad ke-15 di Maluku terdapat beberapa kerjaan - kerjaan yang bercorak islam , diantara nya yaitu Jailolo , Ternate , Tidore , Bacan dan Obi . Diantara kerajaan - kerajaan itu kerajaan Ternatelah yang paling berkembang dan maju . Kemajuan Ternate memancing kecemburuan keempat kerjaan lainnya untuk bersekutu melawan Ternate , namun perang tersebut tidak berlangsung lama .

Kelima kerajaan tersebut membuat suatu kesepakatan bersama kerajaan mana yang lebih dulu menduduki posisi pertama dan seterusnya . Tetapi kesepakatan ini pecah pada abad ke-15 karena kerjaan Ternate tampil di urutan pertama selama 10 tahun .

Ketika akan dikembalikan lagi menjadi raja Ternate, Sultan Khaerun dan rakyat Ternate menolak sultan lama. Penolakan ini menyebabkan Portugis marah dengan siasat licik Portugis mengundang Sultan Khaerun untuk berunding dengan Portugis namun Sultan ditangkap dan dibunuh oleh Portugis.

Pembunuhan Sultan Khaerun menyulut kemarahan rakyat Ternate, pemberontakan terjadi dipimpin oleh putra sulung Sultan Khairun, Baabullah. Sultan Baabullah menyerukan perang suci terhadap Portugis, ternyata Ternate banyak mendapat dukungan dari kerajaan-kerajaan lainnya termasuk Tidore. Perang akhirnya dimenangkan oleh rakyat dapat mengusir Portugis dari bumi Ternate tahun 1575, akhirnya Portugis menyingkir ke Timor Timur.

Minggu, 14 Agustus 2016

PERKEMBANGAN MASYARAKAT , KEBUDAYAAN , DAN PEMERINTAHAN PADA MASA ISLAM DI INDONESIA



Pada akhir abad ke-16, Islam telah melampaui jumlah penganut Hindu dan Budha sebagai agama yang dominan pada kehidupan masyarakat di Jawa dan Sumatera  saat itu. Sementara Bali tetap mempertahankan kepercayaan terhadap agama Hindu, dan pulau-pulau yang berada di wilayah Indonesia timur sebagian besar tetap menganut animisme sampai abad 17 dan 18 ketika agama Kristen menjadi dominan di daerah tersebut.

Islam sangat berpengaruh di kehidupan masyarakat Indonesia , kebudayaan islam terus berkembang sampai saat ini . Pengaruh kebudayaan islam dalam kehidupan masyarakat Indonesia antara lain pada bidang - bidang berikut :

1. Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa islam di bidang politik 

Kerajaan - kerjaan yang bercorak Hindu - Budha sudah berkembang terlebih dahulu sebelum islam masuk ke Indonesia . Tetapi setelah islam datang ke Indonesia kerjaan Hindu - Budha mulai mengalami keruntuhan dan perannya di gantikan oleh kerjaan - kerajaan yang bercorak islam , seperti Samudra Pasai , Demak , Malaka dan lainnya .

Sistem pemerintahan yang bercorak islam , rajanya bergelar Sultan atau Sunan seperi halnya para wali .
Jika raja - rajanya meninggal di makam secara islam tidak di makamkan di dalam candi .

2. Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa islam di bidang sosial 

Di dalam kebudayaan Hindu di kenal dengan pembagian kasta namun dalam islam hal itu tidak di pergunakan karena di mata Alloh manusia itu sama . Karena hal ini islam mulai memberikan pengaruh yang baik dan berkembang pesat menjadi sebuah mayoritas dan menyebabkan aturan - aturan kasta mulai memudar dalam kehidupan sosial masyarakat .

Nama - nama yang berbau Arab pun mulai di gunakan seperti Muhammad , Abdulloh , Rezeky , Ibrahim , Hasan , Hamzah . Begitu pula pada sistem penanggalan . Jika sebelumnya masyarakat indonesia mengenal penanggalan Saka ( kalender Hindu ) yang di mulai sejak tahun 78 M . Dalam kalender saka ini terdapat nama - nama pasaran hari seperti paing , legi , kliwon , wage , dan pon . Namun setelah islam berkembang , Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa dengan menggunakan perhitungan bulan  (Komariah) seperti tahun Hijiriah (Islam) .

3. Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa islam di bidang pendidikan 

Pendidikan islam mulai berkembang di pesantren - pesantren . Sebenar pesantren sudah ada sebelum islam datang ke Indonesia yang pada saat itu pesantren menjadi tempat pendidikan dan pengajaran agama Hindu namun setelah islam datang mata pelajaran dan proses pendidikan berubah menjadi pendidikan islam.

Pesantren adalah sebuah asrama tradisional pendidikan islam  . Siswa tinggal bersama -sama untuk belajar ilmu keagamaan di bawah bimbingan guru yang di sebut kyai . Asrama siswa berada di kompleks pesantren dan kyai juga tinggal di dalam kompleks pesantren .

4. Kehidupan masyarakat Indonesia pada masa islam di bidang sastra dan bahasa 

Persebaran bahasa Arab lebih cepat dari pada bahasa sansekerta karena dalam islam tidak ada sistem kasta , jadi semua orang bisa belajar bahsa Arab mulai dari raja hingga rakyat biasa . Memang pada awalnya hanya kaum bangsawan yang pandai menulis dan membaca bahasa Arab , namun selanjutnya rakyat kecilpun mampu membaca huruf arab .

Penggunaan huruf Arab pertama kali di temukan pada batu nisan di daerah Gersik , yang di duga makam dari bangsawan Majapahit yang telah masuk islam . Dalam perkembangannya pengaruh hurf dan bahasa arab terlihat pada karya sastra . Bentuk - bentuk karya sastra yang berkembang saat masa kerajaan - kerajaan islam antara lain : Hikayat , Babad , Suluk , dan Syair .

5.  Kehidupan masyarakat indonesia pada masa islam di bidang kesenian dan arsitektur 

Islam telah memperkenalkan tradisi baru dalam seni arsitektur seperti masjid - masjid dan istana . Terdapat perbedaan pada bangunan masjid - masjid saat awal mula islam datng di indonesia dengan masjid yang ada di Timur Tengah .

Masjid di Indonesia tidak menggunakan kubah di atasnya melainkan digantikan dengan atap tumpang atau atap susun . Jumlah atap yang digunakan selalu ganjil , tiga tingkat atau lima tingkat serupa dengan bangunan Hindu . Contohnya masjid Demak , dan masjid Banten .

Selain mengenalkan arsitektur islam juga mengenalkan seni Kaligrafi . Kaligrafi adalah seni melukis aksara indah yang merupakan kata atau kalimat . Kaligrafi ada yang berbentuk hewan dan manusia ( hanya siluetnya) , ada pula yang berbentuk aksara yang di perindah . Teks - teks dari dalam Al-qur'an merupakan tema yang sering di tuangkan dalam seni kaligrafi .

Kamis, 11 Agustus 2016

PERANAN PARA PEDAGANG DAN ULAMA DALAM PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA

Hubungan para pedagang Indonesia dengan para pedagang muslim Arab, Persia dan Gujarat mempunyai peranan besar dalam menyebarkan agama Islam, terutama yang berdiam di pesisir pantai atau di sekitar pelabuhan .

1. Peran pedagang dalam proses perkembangan islam di Indonesia 

Proses perkembangan islam di Indonesia sejalan dengan pelayaran dan perdagangan .
Agama islam pada awalnya masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan yang di lakukan oleh pedagang - pedagang dari Gujarat ( India ) . Para pedagang ini singgah sementara waktu dan sambil menunggu watktu yang tepat untuk melanjutkan pelayarannya  .

Sementara, pelayaran waktu itu sangat dipengaruhi oleh arah angin, mereka telah memanfaatkan arah angin musim barat dan angin musim timur yang berganti arah setiap setengah tahun sekali. Oleh karena itu, para pedagang sambil menunggu arah angin yang sesuai dengan tujuan mereka bergaul dengan masyarakat setempat, sehingga terjadilah pergaulan antara pedagang asing dengan penduduk setempat.

Nah di kesempatan itulah para pedagang dari Gujarat , Arab dan Persia untuk menyebarkan agama islam di kota - kota dekat pelabuhan . Di kota - kota pelabuhan para pedagang muslim menyebarkan agama islam kesesama pedagang baik pedagang asing maupun pedagang pribumi .

Selain itu agama islam juga di sebarkan  kepada para raja, adipati, dan bangsawan sebagai penguasa pelabuhan. Dengan banyaknya raja, adipati, dan para bangsawan, daerah pesisir yang masuk Islam, maka rakyat di daerah tersebut juga banyak yang memeluk Islam. Dengan demikian proses penyebaran Islam pada awalnya di Indonesia adalah melalui kegiatan perdagangan.

2. Peran ulama dalam penyebaran agama islam di Indonesia 

Ulama adalah orang yang ahli dalam pengetahuan agama islam , ia merupakan tokoh yang sangat berperan dalam menyampaikan seruan - seruan isalam kepada siapapun.

Peranan para ulama dalam proses awal penyebaran Islam di Indonesia sangat besar. Para ulama sangat aktif menyebarkan agama Islam di berbagai wilayah di Indonesia. Selain mempunyai peranan sangat besar dalam bidang agama, mereka juga mempunyai peranan di bidang sosial budaya maupun politik. Ulama dari Jawa yang berperan dalam proses penyebaran Islam disebut dengan Wali sanga (wali yang berjumlah sembilan), yang memusatkan kegiatannya di Kota Demak.

Dan berikut adalah nama - nama walisanga beserta dengan perjuangannya menyebarkan islam di Indonesia :

1. Maulana Malik Ibrahim ( Sunan Gersik )

Beliau tinggal di daerah Gresik, sehingga diberi gelar Sunan Gresik. Sunan Gresik diyakini sebagai pelopor penyebaran agama Islam di Jawa. la berdakwah secara intensif dan bijaksana. Sunan Gresik bukan orang Jawa, namun ia mampu mengantisipasi keadaan masyarakat yang dihadapinya dan menerapkan metode dakwah yang tepat untuk menarik simpati masyarakat terhadap Islam. Upaya menghilangkan sistem kasta dalam masyarakat pada masa itu menjadi objek dakwah Sunan Gresik .

Beliau datang di Jawa Timur tahun 1379 M dan wafat tahun 1419, dimakamkan di Gresik .

2. Sunan Ampel 

Sunan ampel pada saat kecil mempunyai nama Raden Rahmat , berasal dari Campa . Sunan Ampel memulai aktivitasnya dengan mendirikan pesantren di Ampel Denta (dekat Surabaya). Dengan kegiatan itu ia dikenal sebagai pembina pondok pesantren pertama di Jawa Timur. Sunan Ampel adalah seorang wali yang tidak setuju terhadap adat istiadat masyarakat Jawa pada masa itu, seperti kebiasaan mengadakan sesaji dan selamatan. perkembangan ilmu ketuhanan, keimanan, dan tasawuf.

3. Sunan Bonang 

Sunan Bonang merupakan putra dari Sunan Ampel , nama kecil Sunan Bonang adalah Makdum Ibrahim .  Beliau tinggal di Desa Bonang, Tuban. Sunan Bonang dalam menyebarkan agama Islam selalu menyesuaikan diri dengan corak kebudayaan masyarakat Jawa yang menggemari wayang dan musik gamelan.

Untuk itu ia menciptakan gending-gending yang memiliki nilai keislaman. Setiap bait lagu diselingi dengan ucapan dua kalimat syahadat (syahadatain), sehingga musik gamelan yang mengiringinya kini dikenal dengan istilah ‘sekaten’.

4. Sunan Giri 

Nama kecil Raden Paku, daerah penyebarannya di Jawa Timur dan di luar Jawa (Madura, Ternate, dan Tidore). Beliau dikenal sebagai ahli pendidik yang berjiwa demokrasi dengan media lagu anak-anak bertema Islam. Lagu hasil karyanya adalah ilir-ilir, Jamuran, dan Cublak-cublak Suweng, serta pencipta gending Asmaradhana dan Pocung.

5. Sunan Drajat 

Sunana Drajat adalah putra dari Sunan Ampel , nama kecil sunan Drajat adalah Syarifudin . Beliau tinggal di Drajat , sedayu . Hal yang paling menonjol dalam dakwah Sunan Drajat adalah perhatiannya yang sangat serius pada masalah sosial. Ia banyak membantu yatim piatu, fakir miskin, orang sakit, dan orang sengsara. Sunan Drajat juga menggunakan media kesenian dalam berdakwah. Untuk itu ia menciptakan tembang Jawa (tembang pangkur) yang hingga kini masih digemari.

6. Sunan Gunung jati 

Nama asli Sunan Gunung Jati adalah Syarif Hidayatullah. Beliau  menyebarkan Islam di daerah Jawa Barat. dan tinggal di Gunung Jati, Cirebon. la juga merupakan pendiri dinasti Kesultanan Banten yang dimulai dari putranya, Sultan Maulana Hasanuddin. Atas prakarsa Sunan Gunung Jati, dilakukanlah penyerangan ke Sunda Kelapa pada 1527 di bawah pimpinan Fatahillah, panglima perang Kesultanan Demak.

7. Sunan Kali Jaga 

Sunan kalijaga bertugas menyebarkan agama Islam di daerah Demak dan sekitarnya. Sunan Kalijaga adalah wali yang sangat terkenal karena menyebarkan agama Islam melalui seni wayang kulit. Caranya dengan mengadakan pertunjukkan, sambil diisi dakwah. Nama asli Sunan Kalijaga adalah Raden Mas Said.

8.  Sunan Kudus

Nama kecil Sunan Kudus adalah  Ja’far Shodiq, beliau terkenal sebagai wali yang pandai ilmu Tauhid, Usul fiqih, Hadis, dan sastra, makanya beliau mendapat gelar Walliyyulilmi. Karyanya yang terkenal adalah gending Maskumambang dan Mijil. Menara Masjid Kudus yang mirip candi adalah hasil peninggalannya.

9. Sunan Muria 

Sunan Muria memiliki nama asli yaitu Umar Said . Beliau tinggal di kaki Gunung Muria. Nama asli Sunan Muria adalah Raden Said atau Raden Prawoto. la adalah putra Sunan Kalijaga. Sunan Muria menggunakan kesenian sebagai sarana berdakwah. Dua tembang yang diciptakannya dan sangat terkenal adalah sinom dan kinanti.

Selain di lakukan oleh para wali sanga islam di sebarkan oleh ulama seperti Sunan Bayat , Syekh Betong , Sunan Sendang Duwur dan lain - lain . Di luar jawa penyebarab islam di lakukan oleh :

1. Dato’ri Bandang, ulama di daerah Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan.
2. Dato’ Sulaiman, ulama di Sulawesi Tengah dan Utara.
3. Tuan Tunggang Parang , ulama dari Kalimantan Timur .
4. Penghulu Demak , ulama dari Banjar ( Kalimantan Selatan )

Senin, 08 Agustus 2016

PROSES AWAL MULA ISLAM MASUK KE INDONESIA




Indonesia adalah negara yang mayaoritas penduduknya beragama islam . Penduduk Indonesia yang menganut agama islam sekitar 85,2 % dari seluruh penduduk Indonesia . Masuk dan berkembangnya islam di Indonesia hingga pada saat ini tidaklah mudah dan membutuhkan waktu yang sangat panjang .
Berikut adalah penjelasan masuknya islam ke Indonesia .

Sejarah masuknya islam ke Indononeisa

Terdapat beberapa teori dan pendapat yang menyatakan kapan islam datang dan mempengaruhi bangsa Indonesia . Pendapat - pendapat tersebut bukan hanya di dasarkan oleh bukti - bukti yang telah di temukan melainkan juga berasal dari catatan - catatan sejarah yang dibuat oleh bangsa lain pada masa lampau .

a. Masuknya Islam ke Indonesia pada abad ke - 7 Masehi

Pendapat ini didasarkan pada berita yang di peroleh dari pedagang Arab yang telah menjalin hubungan perdagangan dengan Indonesia pada  perkembangan kerajaan Sriwijaya pada abad ke - 7 .
Dalam pendapat itu di sebutkan bahwa wilayah Indonesia yang menerima pengaruh Islam adalah daerah pantai Sumatra utara atau wilayah samudra pasai . Dari Samudra pasai melalui jalur perdagangan agama islam menyebar ke Malaka san selanjutnya ke pulau Jawa .

Masuknya islam ke pulau Jawa pada abad ke -7 di dasarkan berita dari Cina pada pemerintahan Dinasti Tang  . Berita itu menytakan tentang adanya orang - orang Ta'shih ( Arab dan Persia ) yang menurungkkan niatnya untuk menyerang Kaling di bawah pemerintahan ratu Sima .

b. Masuknya islam ke Indonesia pada abad ke-11 Masehi  

Sebagian ahli sejarah berpendapat bahwa islam masuk ke Indonesia sejak abad ke - 11 masehi , hal ini di buktikan dengan di temukanya batu nisan fatimah binti Maimun yang berada di dekat Gersik Jawa Timur .
batu nisan ini berangka 1028 masehi .

c. Masuknya islam ke Indonesia pada abad ke-13 masehi 

Berdasarkan berita dari Marcopollo pada tahun 1292 dan cerita dari Ibnu batutah yang mengunjungi kerajan Samudra Pasai pada abad ke- 14 maka di perkirakan islam sudah masuk ke Indonesia pada abad ke - 13 .
Selain itu terdapat batu nisan Malik l Saleh yang meninggal pada tahun 1297 juga memperkuat bukti - bukti bahwa pada saat itu sudah terdapat kerajaan islam di Indonesia .

Sejarah perkembangan islam di Indonesia 

Penyebaran agama islam di Indonesia di lakukan oleh pedagang dari Arab dan di bantu pedagang dari Persia dan India . Pada abad ke-7 Masehi masih merupakan awal mula islam datang ke Indonesia . Pada masa ini masih sedikit masyarakat yang mau menganut islam karena pada saat itu kekuasaan masih di duduki raja - raja Hindu-Budha .

Sejarah masuknya islam ke Indonesia berlangsung lama dari abad ke - 7 sampai ke abad ke - 13 Masehi selama itu pedagang dari Gujarat , Arab , dan persia masih insentif menyebarkan islam di daerah yang mereka kunjungi . Selain itu pedagan Indonesia yang sudah masuk agama islam juga membantu prose menyebarkan agama islam .

Menjelang akhir abad ke - 13 sekitar tahun 1285 berdiri kerjaan islam pertama di Indonesia yaitu kerajaan Samudra pasai . Malaka yang menjadi pusat perdagangan dan juga sebagai pusat penyebaran islam berkembang juga menjadi kerajaan baru yang bernama Kesultanan Malaka .

Pada awal abad ke-15 kerajaan Majapahit mengalami kemerosotan bahkan keruntuhan , banyak daerah kekuasaan yang melepaskan diri . Dan pada tahun 1500 berdirilah kerajaan Demak yang merupakan kerjaan islam pertama di pulau Jawa . Setelah itu di susul dengan berdiri kerjaan Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten . Selain itu banyak pula kerajaan - kerajaan di luar pulau jawa yang bercorak islam .

Melalui kerajaan - kerjaan bercorak isalam itulah , agama islam berkembang pesat dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia .

Saluran penyebaran agama islam di Indonesia 

Proses masuk dan berkembangnya islam di Indonesia berjalan secara damai melalui beberapa saluran sebagai berikut :

a. Saluran perdagangan 

Proses agama islam dilakukan oleh para pedagang muslim yang menetap di pelabuhan - pelabuhan dan membentuk perkampungan muslim misalnya Pekojan .Saluran ini merupakan saluran yang dipilih sejak awal sejarah masuknya islam ke Indonesia.

b. Saluran perkawinan 

Proses penyebaran agama islam di lakukan dengan cara seseorang yang telah menganut agam islam menikah dengan seseorang yang belum masuk agama islam . Sehingga akhirnya pasangannya pun masuk agama islam.

c. Saluran dakwah 

Proses penyebarab agama islam di lakukan dengan cara memberi penerangan seperti yang di lakukan oleh wali sango dan ula - ulama lainnya .

d. Saluran tasawuf 

Proses penyebaran agama islam di lakukan dengan cara menyesuaikan pola pikir masayrakat Indonesia yang masih di pengaruhi pada ajaran Hindu - Budha .

e. Saluran seni budaya 

Proses penyebaran agama islam dilakukan dengan cara menggunakan media - media seni budaya seperti pagelaran wayang kulit yang di lakukan oleh sunana kali jaga pada upacara sakaten dan seni sastra .

f. Saluran pendidikan

Proses penyebaran agama isalm di lakukan dengan cara mendirikan pesantren- pesantren yang di selenggarakan oleh guru - guru agama , ulama - ulama .Pesantren merupakan lembaga yang penting dalam penyebaran agama islam karena pembinaan guru - guru agama dan nantinya akan membantu menyebarkan agama islam .

Alasan agama islam mudah di terima oleh masyarakat indonesia pada saat itu adalah:

1. Syarat masuk islam sangat mudah , karena jika seseorang telah mengucapkan dua kalimat syahadat maka orang tersebut sudah di anggap masuk islam .

2. Pelaksanaan biaya sederhana , dan biayanya murah .

3. Di dalam agama islam tidak terdapat pembagian kasta sehingga banyak masyarakat yang masuk islam karena ingin memperoleh derajat yang sama .

4. Aturan - aturan di dalam islam bersifat fleksibel dan tidak ada paksaan .

5. Agama islam masuk dari Gujarat , India mendapat penagaruh dari Hindu dan tasawuf sehingga mudah di pahami .

6. Penyebaran islam di Indonesia di lakukan secara aman dan damai , tidak ada kekerasan dan si sesuaikan dengan kondisi dan budaya yang ada di Indonesia .

7. Runtuhnya kerajaan Majapahit pada abad ke-15 membuat penyebaran islam di Indonesia semakin mudah karena tidak ada pengaruh dari raja - raja yang beragama Hindu .

Senin, 01 Agustus 2016

PERKEMBANGAN MASYARAKAT PADA ZAMAN PRAAKSARA

Pra aksara berasal dari kata Pra yang berarti sebelum dan aksara berarti tulisan jadi masa praaksara adalah di mana manusia belum mengenal tulisan . Perkembangan masyarakat purba pada zaman praakasara dapat dilihat dari cara mereka memenuhi kebutuhan pokok dan alat - alat yang di buat untuk digunakannya .
Seorang sejarawan yang bernama Sartono Kartodirdjo Nugroho Notosusanto membagi zaman praaksara menjadi empat tahapan yaitu :

1. Masa berburu dan mengumpulkan makanan 

Pada zaman Paleolithikum kira - kira 2 juta tahun yang lalu manusia purba hidup secara berpindah - pindah dari tempat satu ketempat lain ( nomaden ). Mereka berpindah - pindah tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka . Pada masa ini kehidupan manusia hanya terpusat upaya memepertahankan diri di tengah - tengah alam yang penuh dengan tantangan dengan kemampuan yang masih sangat terbatas . Mereka berburu hewan liar dan mengumpulkan bahan-bahan makanan dari tumbuhan .

Untuk berburu dan mengumpulkan makanan mereka mengunakan alat - alat yang sederhana dan apa adanya yang berada di sekitar mereka . Ada beberapa alat - alat dari batu yang di temukan di wilayah Indonesia , seperti kapak Perimbas , kapak Penatah , dan kapak Genggam . Batu - batu serpih yang terbuat dari pecahan batu digunakan sebagai alat pemotong juga sebagai mata panah dan sebagai tombak .Alat - alat dari batu banyak ditemukan di daerah Pacitan dan Saringan Jawa Timur .

Alat - alat dari tulang juga ditemukan di daerah Ngandong , Jawa Timur . Jenis manusia yang hidup pada zaman mengumpulkan makanan dan berburu adalah Meganthropus Palaejavanicus , Pithecanthropus Mojokertensis , Pithecanthropus Erektus , Homo Soloensis , dan Homo Wajakensis .

Masa berburu dan mengumpulkan makanan tersebut berlanjut pada zaman Mesolithikum . Kehidupan seminomaden yaitu kehidupan yang sudah menetap tetapi masih ada yang berpindah - pindah . Mereka memilih gua , tepi pantai , atau tepi sungai sebagai tempat tinggal . Masa Mesolitihikum berlangsung kurang lebih selama 20.000 tahun yang lalu .

2. Masa bercocok tanam dan bercocok tanam

Perubahan dari masa berburu ke masa bercocok tanam membutuhkan waktu yang sangat panjang karena tingkat kesulitan yang sangat tinggi . Manusia purba Indonesia sudah memasuki masa bercocok tanam sekitar 4.000 tahun sebelum masehi hal ini terbukti dengan ditemukanya gambar tanaman padi di Gua Ulu ( Leang ) Sulawesi Selatan .

Dalam hal kepercayaan mereka melakukan pemujaan kepada arwah nenek moyang ( anisme ) yang dianggap sangat mempengaruhi kehidupan mereka dan mempercayai kepada benda - benda alam yang memiliki kekuatan ( Dinamisme ) .

Manusia purba pada masa bercocok tanam sudah dapat menciptakan alat - alat sederhana untuk menunjang kegiatan bercocok tanam. Teknik pembuatan alat - alat lebih maju , kapak yang di buat lebih halus , di asah ( diumpam ) seperti kapak persegi dan kapak beliung persegi .

Kapak di buat dari batu yang berbentuk persegi kapak ini berfungsi untuk menggarap lahan . Sedangkan kapak lonjong yang terbuat dari batu kali berfungsi sebagai pacul atau sebagai kapak biasa , kapak yang terbuat dari batu kali berwarna kehitam - hitaman . Tradisi bercocok tanam berlangsung hingga zaman logam dan megalithikum dan menyebar keseluruh wilayah Indonesia .

3. Masa megalithikum

 Istilah megalithikum berasal dari Yunani yaitu Mega yang berarti besar , lithos = batu jadi megalithikum dapat di artikan kebudayaan batu yang besar . Pada masa bercocok tanam kepercayaan masyarakat ini di buktikan dengan di temukanya bangunan  batu - batu besar atau disebut megalithikum . Megalithikum diperkirakan sudah berlangsung sejak zaman bercocok tanam dan perundagian .

Bangunan megalithikum didirikan untuk kepentingan seluruh masyarakat yang membangunnya . Bangunan ini didirikan untuk pemujaan dan penghormatan nenek moyang . Bangunan megalithikum banyak yang tersebar di seluruh Indonesia ada yang di bangun secara berkelompok dan ada yang di bangun berdiri sendiri .

Bangunan - bangunan batu pada masa megalithkum adalah sebagai berikut :

1. Menhir
2. Dolmen
3. Sarkopagus atau keranda
4. Kuburan batu
5. Punden yang berundak - undak
6. Waruga
7. Arca

Kehidupan menetap yang telah dijalani menimbulkan ikatan - ikatan manusia dengan alamsemesta  .
Oleh karena itu nenek moyang kita mempunyai kepercayaan yang berkaitan dengan alam sekitarnya .

4. Masa zaman logam 

Zaman logam adalah zaman dimana manusia sudah mengenal teknologi pertukangan secara sederhana .
Pada masa ini manusia mulai mengenal logam , besi dan perunggu . Tempat pengolahan logam di sebut perundagian dan orang yang ahli mengerjakan petukangan logam di sebut undangi . Jadi zaman logam juga bisa di sebut sebagai zaman perundagian .

Di Indonesia logam yang digunakan adalah besi dan perunggu . Maka muncul derah - daerah yang memproduksi barang yang kemudian di tukarkan dengan kebutuhan laiinya sehingga terjadilah barter .
Kebutuhan barang semakin meningkat dan memunculkan daerah konsumen sehingga terjadi perdagangan anatar daerah . Kebudayaan logam terus berkembang hingga munculnya kerajan - kerajaan di Indonesia .

Benda - benda yang dihasilkan dari bahan perunggu adalah sebagai berikut :

1. Nekara
2. Kapak corong
3. bejana perunggu
4. Arca - arca perunggu
5. Perhiasan .