Kamis, 11 Agustus 2016

PERANAN PARA PEDAGANG DAN ULAMA DALAM PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI INDONESIA

Hubungan para pedagang Indonesia dengan para pedagang muslim Arab, Persia dan Gujarat mempunyai peranan besar dalam menyebarkan agama Islam, terutama yang berdiam di pesisir pantai atau di sekitar pelabuhan .

1. Peran pedagang dalam proses perkembangan islam di Indonesia 

Proses perkembangan islam di Indonesia sejalan dengan pelayaran dan perdagangan .
Agama islam pada awalnya masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan yang di lakukan oleh pedagang - pedagang dari Gujarat ( India ) . Para pedagang ini singgah sementara waktu dan sambil menunggu watktu yang tepat untuk melanjutkan pelayarannya  .

Sementara, pelayaran waktu itu sangat dipengaruhi oleh arah angin, mereka telah memanfaatkan arah angin musim barat dan angin musim timur yang berganti arah setiap setengah tahun sekali. Oleh karena itu, para pedagang sambil menunggu arah angin yang sesuai dengan tujuan mereka bergaul dengan masyarakat setempat, sehingga terjadilah pergaulan antara pedagang asing dengan penduduk setempat.

Nah di kesempatan itulah para pedagang dari Gujarat , Arab dan Persia untuk menyebarkan agama islam di kota - kota dekat pelabuhan . Di kota - kota pelabuhan para pedagang muslim menyebarkan agama islam kesesama pedagang baik pedagang asing maupun pedagang pribumi .

Selain itu agama islam juga di sebarkan  kepada para raja, adipati, dan bangsawan sebagai penguasa pelabuhan. Dengan banyaknya raja, adipati, dan para bangsawan, daerah pesisir yang masuk Islam, maka rakyat di daerah tersebut juga banyak yang memeluk Islam. Dengan demikian proses penyebaran Islam pada awalnya di Indonesia adalah melalui kegiatan perdagangan.

2. Peran ulama dalam penyebaran agama islam di Indonesia 

Ulama adalah orang yang ahli dalam pengetahuan agama islam , ia merupakan tokoh yang sangat berperan dalam menyampaikan seruan - seruan isalam kepada siapapun.

Peranan para ulama dalam proses awal penyebaran Islam di Indonesia sangat besar. Para ulama sangat aktif menyebarkan agama Islam di berbagai wilayah di Indonesia. Selain mempunyai peranan sangat besar dalam bidang agama, mereka juga mempunyai peranan di bidang sosial budaya maupun politik. Ulama dari Jawa yang berperan dalam proses penyebaran Islam disebut dengan Wali sanga (wali yang berjumlah sembilan), yang memusatkan kegiatannya di Kota Demak.

Dan berikut adalah nama - nama walisanga beserta dengan perjuangannya menyebarkan islam di Indonesia :

1. Maulana Malik Ibrahim ( Sunan Gersik )

Beliau tinggal di daerah Gresik, sehingga diberi gelar Sunan Gresik. Sunan Gresik diyakini sebagai pelopor penyebaran agama Islam di Jawa. la berdakwah secara intensif dan bijaksana. Sunan Gresik bukan orang Jawa, namun ia mampu mengantisipasi keadaan masyarakat yang dihadapinya dan menerapkan metode dakwah yang tepat untuk menarik simpati masyarakat terhadap Islam. Upaya menghilangkan sistem kasta dalam masyarakat pada masa itu menjadi objek dakwah Sunan Gresik .

Beliau datang di Jawa Timur tahun 1379 M dan wafat tahun 1419, dimakamkan di Gresik .

2. Sunan Ampel 

Sunan ampel pada saat kecil mempunyai nama Raden Rahmat , berasal dari Campa . Sunan Ampel memulai aktivitasnya dengan mendirikan pesantren di Ampel Denta (dekat Surabaya). Dengan kegiatan itu ia dikenal sebagai pembina pondok pesantren pertama di Jawa Timur. Sunan Ampel adalah seorang wali yang tidak setuju terhadap adat istiadat masyarakat Jawa pada masa itu, seperti kebiasaan mengadakan sesaji dan selamatan. perkembangan ilmu ketuhanan, keimanan, dan tasawuf.

3. Sunan Bonang 

Sunan Bonang merupakan putra dari Sunan Ampel , nama kecil Sunan Bonang adalah Makdum Ibrahim .  Beliau tinggal di Desa Bonang, Tuban. Sunan Bonang dalam menyebarkan agama Islam selalu menyesuaikan diri dengan corak kebudayaan masyarakat Jawa yang menggemari wayang dan musik gamelan.

Untuk itu ia menciptakan gending-gending yang memiliki nilai keislaman. Setiap bait lagu diselingi dengan ucapan dua kalimat syahadat (syahadatain), sehingga musik gamelan yang mengiringinya kini dikenal dengan istilah ‘sekaten’.

4. Sunan Giri 

Nama kecil Raden Paku, daerah penyebarannya di Jawa Timur dan di luar Jawa (Madura, Ternate, dan Tidore). Beliau dikenal sebagai ahli pendidik yang berjiwa demokrasi dengan media lagu anak-anak bertema Islam. Lagu hasil karyanya adalah ilir-ilir, Jamuran, dan Cublak-cublak Suweng, serta pencipta gending Asmaradhana dan Pocung.

5. Sunan Drajat 

Sunana Drajat adalah putra dari Sunan Ampel , nama kecil sunan Drajat adalah Syarifudin . Beliau tinggal di Drajat , sedayu . Hal yang paling menonjol dalam dakwah Sunan Drajat adalah perhatiannya yang sangat serius pada masalah sosial. Ia banyak membantu yatim piatu, fakir miskin, orang sakit, dan orang sengsara. Sunan Drajat juga menggunakan media kesenian dalam berdakwah. Untuk itu ia menciptakan tembang Jawa (tembang pangkur) yang hingga kini masih digemari.

6. Sunan Gunung jati 

Nama asli Sunan Gunung Jati adalah Syarif Hidayatullah. Beliau  menyebarkan Islam di daerah Jawa Barat. dan tinggal di Gunung Jati, Cirebon. la juga merupakan pendiri dinasti Kesultanan Banten yang dimulai dari putranya, Sultan Maulana Hasanuddin. Atas prakarsa Sunan Gunung Jati, dilakukanlah penyerangan ke Sunda Kelapa pada 1527 di bawah pimpinan Fatahillah, panglima perang Kesultanan Demak.

7. Sunan Kali Jaga 

Sunan kalijaga bertugas menyebarkan agama Islam di daerah Demak dan sekitarnya. Sunan Kalijaga adalah wali yang sangat terkenal karena menyebarkan agama Islam melalui seni wayang kulit. Caranya dengan mengadakan pertunjukkan, sambil diisi dakwah. Nama asli Sunan Kalijaga adalah Raden Mas Said.

8.  Sunan Kudus

Nama kecil Sunan Kudus adalah  Ja’far Shodiq, beliau terkenal sebagai wali yang pandai ilmu Tauhid, Usul fiqih, Hadis, dan sastra, makanya beliau mendapat gelar Walliyyulilmi. Karyanya yang terkenal adalah gending Maskumambang dan Mijil. Menara Masjid Kudus yang mirip candi adalah hasil peninggalannya.

9. Sunan Muria 

Sunan Muria memiliki nama asli yaitu Umar Said . Beliau tinggal di kaki Gunung Muria. Nama asli Sunan Muria adalah Raden Said atau Raden Prawoto. la adalah putra Sunan Kalijaga. Sunan Muria menggunakan kesenian sebagai sarana berdakwah. Dua tembang yang diciptakannya dan sangat terkenal adalah sinom dan kinanti.

Selain di lakukan oleh para wali sanga islam di sebarkan oleh ulama seperti Sunan Bayat , Syekh Betong , Sunan Sendang Duwur dan lain - lain . Di luar jawa penyebarab islam di lakukan oleh :

1. Dato’ri Bandang, ulama di daerah Gowa, Makassar, Sulawesi Selatan.
2. Dato’ Sulaiman, ulama di Sulawesi Tengah dan Utara.
3. Tuan Tunggang Parang , ulama dari Kalimantan Timur .
4. Penghulu Demak , ulama dari Banjar ( Kalimantan Selatan )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar