Jumat, 19 Agustus 2016

PERKEMBANGAN KERAJAAN - KERJAAN ISLAM DI INDONESIA



Proses berkembangnya islam di Indonesia sangat pesat dan cepat terutama di daerah pesisir karena adanya kntak dagang para pedagang islam dan pedagang Indonesia . Para pedagang Gujarat menyiarkan islam dengan cara bijaksana dan tanpa paksaan ataupun kekerasan . Sehingga pedagang dan penduduk indonesia banyak yang masuk agama islam , apalagi di dalam agama islam tidak mengenal adanya kasta .

Pengaruh islam di kalangan penduduk semakin kuat mendorong tumbuhnya kerajaan - kerajaan yang bercorak islam . Kerajaan - kerjaan islam yang berkembang di indonesia pada masa itu adalah sebagai berikut :

a. Kerajaan Samudra Pasai


Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan islam pertama di Indonesia , kerajaan samudra pasai berdiri pada abad ke-13,  Sultan Malik Al Saleh adalah raja pertama  . Kerajaan Samudra Pasai terletak di daerah Aceh Utara , Kabupaten Loksemuwae .

Pada tahun 1297 Sultan Malik Al Saleh wafat , kemudian pemerintahan digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Mahmud . Kemudian di tahun 1326 Sultan Mahmud wafat , selanjutnya sistem pemerintahan kerjaan Samudra Pasai di gantikan oleh Sultan Ahmad yang di beri gelar sebagai Malik Al Tahir .

Saat pemerintahan Sultan Ahmad kerjaan Samudra Pasai mendapat kunjungan Ibnu Batuta yang merupakan utusan dari Su;ltan Dehli . Menurut Ibnu Batuta kerjaan Samudra pasai merupakan bandar pelabuhan yang sangat penting . Karena di pelabuhan ini yang menjadi tempat bongkar dan muat barang - barang dagangan yang di bawa oleh pedagang dari dalam maupun luar negri .

b. Kesultanan Demak 


Kesultanan Demak didirikan oleh raden patah pada abad ke - 15 terletak di pulau jawa . Kerajaan demak merupakankerajaan islam pertama yang ada di pulau Jawa . Sebenarnya raden patah adalah salah satu seorang bupati dari kerajaan Majapahit yang berkedudukan di Demak dan sudah menganut agama islam .
Karena kekuasaan kerjaan Majapahit mulai melemah . Keadaan ini menmdorong Raden patah untuk mendirikan kerajaan Demak .

Dalam waktu yang singkat kerajaan Demak sudah mampu berkembang dengan pesat , dan menjadi kerajaan yang besar . Di samping itu kerjaan Demak menjadi pusat pengajaran agama islam . Kedatangan Portugis di Malak mebuat ketiaksenangan Sultan Demak karena hal itu merupakan ancaman bagi kerjaan Demak .
Pada tahun 1513 kerajaan Demak mengirim armadanya yang di pimpin oleh Pati Unus untuk mengusir Portugis di Malaka , Namun Pati Unus dan armadanya mengalami kegagalan .

Karena keberaniannya Pati unus di beri gelar sebagai Pangeran Sabrang Lor yang artinya Pangeran yang menyebrangi laut Utara . Pada tahun 1518 Raden Patah wafat lalu digantikan oleh putranya yaitu Pati Unus .
Tetapi pemerintahan Pati Unus hanya berlangsung selama tiga tahun karena beliau meninggal . Setelah Pati Unus wafat sistem pemerintahan di gantikan oleh Sultan Renggono ( adik Pati Unus ).

Pada masa pemerintahan Sultan Renggono kerajaan Demak mengalami puncak kejayaan , kekuasaan kerjaan Demak meliputi Jawa Barat dan Jawa Timur . Pada tahun 1522 Portugis datang ke Sunda Kelapa, pelabuhan utama kerajaan Pajajaran. Portugis menjalin kerjasama dengan raja Pajajaran dengan membuat kesepakatan untuk menghadapi pasukan Islam Demak. Portugis merencanakan mendirikan benteng di Sunda Kelapa.

Pada tahun 1527 kerajaan  Demak mengirimkan tentaranya dipimpin oleh Fatahilah untuk mengusir dan menghancurkan Potugis yang menduduki Sunda kelapa. Fatahillah beserta tentaranya berhasil mengusir orang-orang Portugis dan menguasai Sunda Kelapa. Kemudian oleh Fatahillah nama Sunda Kelapa diganti menjadi Jayakarta artinya kemenangan. Sekarang Jayakarta menjadi Jakarta.

Setelah wafatnya Sultan Trenggono Timbullah pertentangan di kalangan keluarga sendiri. Petentangan bersumber pada siapa yang berhak mewarisi kerajaan. Berakhirnya kerajaan Islam Demak setelah Pangeran Adiwijoyo atau Joko Tingkir berhasil mengalahkan Arya Penangsang yang suka bertindak sewenang-wenang, sehingga banyak adipati yang menentang tindakannya tersebut. Joko Tingkir kemudian memindahkan keraton Demak ke Pajang (tahun 1568. Dengan demikian tamatlah riwayat Kerajaan Demak.

c. Kerajaan Panjang


Kerajaan Panjang didirikan oleh Adiwijoyo ( Jaka Tingkir) pada tahun 1568 . Sultan Adiwijoyo atau Joko Tingkir adalah seorang yang suka menghargai pendukung atau pengikut yang turut bertempur bersamanya sewaktu menghadapi Arya Penangsang. Mereka yang telah berjasa oleh Sultan Adiwijoyo diberi hadiah penghargaan. Kedua orang yang dinilai sangat berjasa yaitu Kiai Ageng Pemanahan dihadiahi tanah di Mataram (sekitar Kotagede, dekat Yogyakarta).

Sedangkan Kiai Panjawi dihadiahi tanah di Daerah Pati. Mereka sekaligus diangkat menjadi bupati di daerahnya masing-masing.Dalam perkembangnya di Pajang terjadi pergolakan hebat. Setelah Sultan Adiwijoyo wafat pada tahun 1582, maka Arya Pangiri putra Sunan Prawoto (dari Demak) mencoba merebut kekuasaan dari Pangeran Benowo yang ketika itu menjadi penguasa Pajang menggantikan ayahnya, Sultan Adiwijoyo.

Pangeran Benowo meminta bantuan Sutowijoyo dalam menghadapi Arya Pangiri. Perebutan kekuasaan yang dilakukan Arya Pangiri tidak berhasil. Kemudian Pangeran Benowo menyerahkan kekuasaan Pajang kepada saudara angkatnya yang bernama Sutowojoyo karena tidak mampu lagi melanjutkan pemerintahan. Kemudian oleh Sutowijoyo pusat pemerintahan dipindahkan ke Mataram .

d. Kerajaan Mataram islam



Kerajaan islam mataram didirkan oleh Sutowijoyo pada tahun 1586 , kerjaan mataram tereletak di kota gede sebelah tenggara kota Yogyakarta .  Sutawijaya dinobatkan sebagai Adipati Mataram oleh Sultan Adiwijaya dengan gelar Senopati ing Alaga Sayidi Panatagama, yang berarti panglima perang dan pembela agama Islam. Di bawah kerja keras Sutawijaya, Mataram berkembang maju. Ia menjadikan Mataram sebagai kesultanan Islam terbesar di Pulau Jawa.

Politik ekspansif Sutawijaya untuk menaklukan daerah-daerah lain dilakukan terhadap Surabaya, tahun 1586. Surabaya dapat ditaklukkan dan mengakui kekuasaan Mataram.Pada tahun 1587, Mataram berusaha merebut Panarukan, Pasuruan dan Blambangan ketiga daerah tersebut dapat ditaklukan, tetapi kemudian memerdekakan diri. Tahun 1595, Sutawijaya mengalihkan politik ekspansifnya ke Jawa Barat, dikirim pasukan Mataram untuk menaklukkan Cirebon dan Kerajaan Galuh.

Daerah Panarukan, Pasuruan, dan Blambangan juga ikut melepaskan diri setelah pasukan Mataram kembali ke Mataram. Sutawijaya boleh dikatakan berhasil meletakkan dasar-dasar Kesultanan Mataram, ia menerapkan sistem kerajaan berdasarkan Agama Islam (teokratis).

Dalam pemerintahannya, kedudukan Sultan memegang peranan sangat penting dan kuat. Di bidang ekonomi, ia menjadikan Mataram sebagai kerajaan agraris maritim. Tahun 1601, Sutawijaya wafat digantikan putranya Mas Jolang dengan gelar Panembahan Seda ing Krapyak.

e. Kerajaan Cirebon


Pada tahun 1522 kerajaan Cirebon didirikan oleh Fatahilah . Dibawah pemerintahan raja Fatahilah kerajaan Cirebon mengalami puncak kejayaan . Kerajaan Islam Cirebon menjalin hubungan yang baik dengan kerajaan Islam Mataram. Pada thaun 1570 Fatahillah wafat , selanjutnya ia digantikan oleh putranya bernama pangeran Pasarean. Dalam perkembangannya kemudian pada tahun 1679 kerajaan Islam Cirebon dibagi menjadi dua kerajaan yaitu Kasepuhan dan Kanoman.

Pada perkembangan selanjutnya, Kanoman kembali dibagi menjadi dua kekuasaan yaitu Kanoman dan Kacirebonan. Dengan demikian, kekuasaaan Cirebon terbagi menjad 3 (tiga), yaitu Kasepuhan, Kanoman dan Kacirebonan. Pada akhir abad ke-17, Cirebon berhasil dikuasai VOC.

f. Kesultanan Banten 


Pemimpin Kerajaan Banten pertama adalah Sultan Hasanuddin yang memerintah pada tahun 1522-1570. Sultan Hasanuddin berhasil membuat Banten sebagai pusat perdagangan dengan memperluas sampai ke daerah Lampung, penghasil lada di Sumatera Selatan. Tahun 1570 Sultan Hasanuddin meninggal kemudian dilanjutkan anaknya, Maulana Yusuf (1570-1580) yang berhasil menakhlukkan Kerajaan Pajajaran pada tahun 1579.

Setelah itu, dilanjutkan oleh Maulana Muhammad (1585-1596) yang meninggal pada penakhlukkan Palembang sehingga tidak berhasil mempersempit gerakan Portugal di Nusantara . Setelah Maulan Muhammad wafat timbul persoalan di kalangan kerajaan karena yang seharusnya menggantikannya adalah putranya, Abdul Mufakkir. Tetapi pada waktu itu Abdul Mufakkir baru berumur 5 bulan.


Maka pemerintahan sementara dipegang oleh seorang mangkubumi. DAlam perkembangannya kemudian muncul orang kuat bernama Pangeran Ranamenggala yang mengendalikan Banten mendampingi Abdul Mufakkir yang belum dewasa. Renamenggala wafat tahun 1624.

Kejayaan kerajaan Banten berlangsung sekitar tahun 1600. Pada waktu itu banten merupakan bandar pelabuhan terbesar. Banyak pedagang dari dalam dan luar pulau Jawa singgah untuk membeli maupun menjual lada, cengkeh, dan pala.

Kemunduran kerajaan Islam Banten terjadi sejak masa pemerintahan Sultan Abdul Mufakkir di mana Belanda terus melakukan blokade-blokade yang mengakibatkan sempitnya ruang gerak kerajaan Islam Banten. Walaupun demikian semangar rakyat Banten yang anti penjajah Belanda tetap menyala.

g.  Kesultanan Ternate dan Tidore 



Pada abad ke-15 di Maluku terdapat beberapa kerjaan - kerjaan yang bercorak islam , diantara nya yaitu Jailolo , Ternate , Tidore , Bacan dan Obi . Diantara kerajaan - kerajaan itu kerajaan Ternatelah yang paling berkembang dan maju . Kemajuan Ternate memancing kecemburuan keempat kerjaan lainnya untuk bersekutu melawan Ternate , namun perang tersebut tidak berlangsung lama .

Kelima kerajaan tersebut membuat suatu kesepakatan bersama kerajaan mana yang lebih dulu menduduki posisi pertama dan seterusnya . Tetapi kesepakatan ini pecah pada abad ke-15 karena kerjaan Ternate tampil di urutan pertama selama 10 tahun .

Ketika akan dikembalikan lagi menjadi raja Ternate, Sultan Khaerun dan rakyat Ternate menolak sultan lama. Penolakan ini menyebabkan Portugis marah dengan siasat licik Portugis mengundang Sultan Khaerun untuk berunding dengan Portugis namun Sultan ditangkap dan dibunuh oleh Portugis.

Pembunuhan Sultan Khaerun menyulut kemarahan rakyat Ternate, pemberontakan terjadi dipimpin oleh putra sulung Sultan Khairun, Baabullah. Sultan Baabullah menyerukan perang suci terhadap Portugis, ternyata Ternate banyak mendapat dukungan dari kerajaan-kerajaan lainnya termasuk Tidore. Perang akhirnya dimenangkan oleh rakyat dapat mengusir Portugis dari bumi Ternate tahun 1575, akhirnya Portugis menyingkir ke Timor Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar