Jumat, 16 September 2016

PERKEMBANGAN MASYARAKAT, KEBUDAYAAN DAN PEMERINTAHAN PADA MASA KOLONIAL EROPA

Kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia mulai dari Portugis, Inggris, dan Belanda yang paling lama dan menyeluruh serta berpengaruh pada kehidupan bangsa Indonesia baik perkembangan masyarakat, kebudayaan, maupun pemerintahan adalah kolonial Belanda. Namun bukan berati yang lain tidak memberi dampak sama sekali.

Bangsa Eropa yang pernah menjajah Indonesia telah memberikan warisan kolonial yang cukup memberi warna bagi kehidupan bangsa Indonesia lewat budaya barat yang lebih modern. Masuknya peradapan barat di satu sisi menguntungkan dan memajukan aspek kehidupan bangsa, namun di sisi lain adakalanya pengaruh budaya barat memberikan corak yang negatif bagi masyarakat Indonesia.

Ada beberapa bentuk-bentuk dan ciri pengaruh kolonial di berbagai daerah di Indonesia sebagai berikut :

a. Agama


Agama baru yang dikenalkan oleh para kolonial pada saat itu adalah agama Kristen Katolik dan agama Kirsten Protestan. Agama Kristen Katolik dibawa oleh oleh kaum misionaris Portugis, sedangkan agama Kristen Protestan dibawa oleh Zendeling Belanda.

Masyarakat Indonesia diwilayah bagian timur  banyak yang tertarik terhadap agama kristen terutama di Maluku Selatan, Papua, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara Timur. Agama Kristen Katolik dan Kristen Protestan memiliki gedung atau organisasi sebagai tempat berdoa dan melakukan upacara, yang disebut sebagai gereja.

Gereja Kristen Katolik dan gereja Kristen Protestan dari segi bentuk dan ciri terdapat perbedaan. Gereja Katolik memiliki seni arsitektur yang mengikuti gaya Romawi dan Gotik sedangkan gereja Protestan bentuk bangunannya disesuaikan dengan arsitektur masyarakat setempat.

b. Adat istiadat


Adat istiadat adalah tata kelakuan yang turun temurun dari generasi  satu ke generasi lain sebagai warisan yang mempengaruhi pola perilaku masyarakat. Adat istiadat barat cukup mempengaruhi terhadap masyarakat Indonesia, hal ini dapat diketahui dari tata cara bergaul, model pakaian, pemberian gelar kebangsawanan, gaya pernikahan, berfikir rasional, menghargai waktu, semangat kerja yang tingggi, disiplin, individualistis dan lebih mementingkan kebendaan (materialistis).

Ciri-ciri adat istiadat barat yang telah mempengaruh masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut :

  • Tata cara bergaul antar anggota masyarakat yang dipertahankan oleh pemerintahan jajahan adalah feodalisme, tetapi malah sekarang budaya barat yang berkembang adalah demokratis dan bebas.
  • Model berpakaian ala-ala barat menyesuaikan diri dengan keadan geografis Eropa yang beriklim subtropis, sehingga berpakain tebal disaat musim gugur dan dingin, serta berpakian tipis di saat musim panas tejadi.
  • Gaya pernikahan bangsa-bangsa Eropa umumnya glamor dan mewah.
  • Negri asal kaum penjajah bangsa Indonesia umumnya berbentuk kerjaan, sehingga sangat mendukung pemberian gelar kebangsawanan untuk menunjukan perbedaan status antara orang-orang kaya dengan masyarakat biasa.
  • Budaya bangsa barat yang ditularkan dan diwariskan kepada masyarakat Indonesia antara lain adalah rasionalisme, yakni paham yang menyakini bahwa kebenaran yang sesungguhnya berasal dari pikiran dan akal manusia. Dengan berfikir secara rasional orang-orang mampu menjahui hal-hal yang bersifat tahayul dan dapat memecahkan berbagai macam persoalan.
  • Dunia barat identik dengan dunia industri yang menghargai waktu, disiplin, memiliki semangat kerja yang tingi, dan berfikir secara sistematis dan logis. Sikap positif bangsa barat tersebut merupakan cerminan manusi moderen yang mulai ditiru oleh sebagian masyarakat Indonesia.
  • Bangsa-bangsa Eropa umumnya menganut paham individualisme yaitu paham yang mementingkan hak perseorangan. Namun gaya hidup individualisme tidak begitu mempengaruhi kehidupan masyarakat karena prinsip gotong royong masih diutamakan.

c. Hukum


Tata hukum Indonesia yang berlaku saat ini masih banyak yang merupakan warisan dari hukum belanda, walaupun dalam beberapa hal terjadi perubahan, pencabutan dan pengurangan yang disesuaikan dengan kebutuhan, situasi dan keadaan masyarakat.

d. Sistem pemerintahan


Pemerintahan kolonial Belanda meninggalkan sistem pemerintahan yang baik sehingga dalam beberapa hal di contoh oleh Indonesia. Sistem pemerintahan yang diwariskan tersebut bersumber pada ajaran Trias politika yang membagi kekuasaan negara kepada badan legeslatif (pembuatan undang-undang), eksekutif (pelaksana undang-undang), dan yudikatif (pengawas pelaksana undang-undang).

e. Pendidikan


Pemerintah kolonial yang berinisiatif untuk menyelenggarakan pendidikan berpola barat di Indonesia yaitu Portugis dan Belanda. Warisan kebijakan pendidikan nasional yang masih digunakan di Indonesia adalah pembagian jenjang pendidikan, sistem klasikal, pengaturan pelajaran melalui kurikulum, pengenalan berbagai macam ilmu pengetahuan, seperti ilmu alam, ilmu buni, astronomi, filsafat dan hukum.

f. Kesenian


Peninggalan-peninggalan kesenian pada masa kolonial meliputi seni bangunan, seni musik, seni rupa, seni tari, seni sastra, dan seni film. Banyak sekali bangunan kolonial yang masih bisa digunakan dan dimanfaatkan dari nilai seninta seperti sekolah, asrama, vila, penjara, jalan raya, jalan kereta api dan waduk. Jenis musik yang dikenalkan oleh bangsa Portugis dan masih banyak digemari oleh masyarakat adalah musik keroncong.

Peninggalan seni rupa anatara lain berupa patung dan relief di gereja-gereja kristiani. Seni film cerita yang pertama kali di putar di Indonesia berjudul Loetoneng Kasaroeng yang dibuat pada tahun 1926 oleh Heuveldrop (orang Belanda) dan Kruger (orang Jerman).

Seni sastra mulai mendapat perhatian dari kolonial semenjak berdirinya kantor voor de Volkslectuur (komisi bacaan rakyat) di tahun 1908, dan pada tahun 1917 berubah menjadi balai pustaka. Sampai saat ini balai pustaka masih menerbitkan buku-buku yang bermutu bagi masyarakat Indonesia. Seni tari cara barat diantaranya dansa, yaitu tari yang dilakukan oleh pria dan wanita yang diiringi musik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar