Kamis, 15 September 2016

PROSES KEDATANGAN BANGSA-BANGSA EROPA KE INDONESIA

Pada tahun 1453 kawasan Konstantinopel dikuasi oleh bangsa Turki, sejak itu hubungan dagang antara Eropa dengan Asia menjadi terputus. Sehingga Eropa kesulitan mendapatkan rempah-rempah untuk memenuhi kebutuhannya bangsa Eropa harus melakukan penjelajahan mengarungi Samudra untuk mendapatkan rempah-rempah.


Tujuan kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia mulanya hanya ingin mencari rempah-rempah namun tujuan itu berkembang dan mengarah pada kolonialisme dan imperialisme yang juga menjadi semboyan pada saat pelayaran pada saat itu. Tujuan kedatangan bangsa Eropa adalah 3 G yaitu Gold (mencari kekayaan), Glory (memperoleh kejayaan), Gospel (mengembangkan agama nasrani). Bangsa Eropa yang mempelopori untuk melakukan penjajahan  adalah bangsa Spanyol dan Portugis.

a. Kedatangan bangsa Portugis ke Indonesia


Bangsa Portugis berhasil datang ke Indonesia tidak lepas dari pelayaran Vasco da Gama yang telah berhasil menemukan India di kota Kalikut. Portugis tiba di Ternate, Indonesia pada tahun 1512 dibawah pimpinan Antonio di Abrea. Pada awalnya kedatangan bangsa Portugis diterima dengan baik oleh masyarakat Ternate.
Pada pelayaran pertama Portugis ke Maluku hanya memiliki tujuan berdagang.

Pada tahun 1521, bangsa Portugis mendirikan benteng Sao Paulo untuk melindungi Ternate dari serangan musuh. Portugis juga mendapatkan hak monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku. Namun tindakan Portugis yang sewenang-wenang bahkan memaksaakan hak monopoli perdagangan membuat rakyat semakin tidak senang dengan bangsa Portugis.

Hubungan antara Ternate dengan Portugispun berubah menjadi permusuhan setelah Portugis bertindak kasar bahkan sampai membunuh Sultan Hairun (Raja Ternate), yang akhirnya membangkitkan rakyat Ternate untuk melakukan perlawanan terhadap Portugis.

b. Kedatangan bangsa Spanyol


Pada tahun 1521 bangsa Spanyol datang ke Maluku, Indonesia. Tujuan bangsa Spanyol sama halnya dengan bangsa Portugis yaitu untuk menguasi perdagangan rempah-rempah. Mereka berlayar dari Filipina dan singgah di pelabuhan Tidore, Bacan, dan Jailololo. Di Maluku bangsa Spanyol di sambut dengan baik oleh rakyat, hal ini beralasan karena untuk mengimbangi orang-orang Portugis dalam perdagangan.

Untuk menghadapibangsa Portugis yang telah beranalisasi dengan masyarakat Ternate, Spanyol bergabung dengan Tidore. Hal ini menyebabkan terjadinya persaingan antara Spanyol dan Portugis, dalam hal kekuatan Ternate dan Portugis lebih unggul dibandingkan dengan Spanyol dan Tidore. Sehingga disetiap pertikain kecil Spanyol mengalami kekalahan, namun demikian permusuhan diantara keduanya tetap tidak berakhir. Untuk mengakhiri permusuhan atas prakarsa Paus diadakan perjanjian Saragosa pada tahun 1529 yang berisi :

  1. Perdagangan Portugis menguasai daerah Maluku sampai Tanjung Harapan
  2. Perdagangan Spanyol menguasai daerah Filipina

Dengan adanya perjanjian Saragosa yang telah menempatkan bangsa Portugis lebih leluasa untuk bergerak sehingga membuat kedudukannya semakin kuat. Sedangkan bangsa Spanyol semakin tersisih dan akhirnya pada tahun 1534 menyingkir ke Filipina.

c. Kedatangan bangsa Inggris


Kedatangan Inggris ke Indonesia di mulai oleh Francis Drake dan Thomas Convendish, pelayaran Francis di mulai pada tahun 1579. Armadanya berhasil membawa rempah-rempah dari Ternate kembali ke Inggris, kemudian perjalanan berikutnya dilakukan oleh Thomas dengan melewati jalur yang sama. Pengalaman dari kedua pelaut itu mendorong kongsi dagang Inggris untuk mengadakan pelayaran mencari rempah-rempah ke Indonesia.

Kongsi dagang itu bernama EIC (East Indian Company), sejak tahun 1600 EIC memperoleh hak yang istemewa oleh ratu Inggris untuk mengurus perdagangan di Asia. EIC juga memiliki wewenang atas monopoli perdagangan di Asia dan di berikan untuk menetukan kebijakaannya sendiri.

Di akhir abad ke-16 EIC mengadakan hubungan dengan berbagai daerah di Indonesia, meskipun berhasil menjalin hubungan perdagangan, tetapi Inngris tidak berhasil menanamkan pengaruhnya. Hal ini terjadi karena rakyat tidak senang dengan kedatangan EIC, karena EIC memaksakan cara dagang menurut aturannya sendir. Selain itu ketidak mampuan EIC untuk mengahadapi persaingan dengan armada Belanda membuat Inggris tersingkir dari kawasa perdagangan Indonesia.

d. Kedatangan bangsa Belanda


Datangnya bangsa Belanda ke Indonesia dilatar belakangi oleh perang tahun 80 an antara Belanda dengan Spanyol yang mengakibatkan penutupan pelabuhan Lisabon bagi Belanda oleh Spanyol, yang bertujuan untuk menekankan dan menghancurkan kekuatan ekonomi Belanda. Penutupan Lisabon malah membuat Belanda mencari jalan sendiri untuk menuju Indonesia.  Pelayaran Belanda ke Indonesia yang pertama dilakukan oleh Cornelis de Houtman yang berpedoman pada buku Intenerario karya Jan Hutgen Linshcoten, dan berhasil mendarat di Banten pada tahun 1596.

Pada saat itu Banten menjadi pusat perdagangan rempah-rempah dan perdagangan bahan-bahan lainya dari berbagai daerah Indonesia. Kedatangan bangsa Belanda di terima dengan baik oleh rakyat karena meraka beranggapan dapat meramaikan perdagangan rempah-rempah serta menambah pemasukan bea dan cukai kerajaan Banten.

Pada awalnya Belanda menunjukan sikap yang bersahabat sehingga Belanda juga dapat berdagang dengan baik di Banten. Namun keadaan berubah ketika Belanda menunjukan sifat kekuasaan dan keserakahannya. Hal ini membuat perselisihan antara orang-orang Banten dan Belanda, akhirnya Belanda di usir dari daerah Banten.

Meskipun gagal membawa kembali rempah-rempah ke Belanda, pelayaran Cornelis de Houtman telah membuka jalan ke Indonesia. Kemudian di tahun 1598 bangsa Belanda kembali ke Indonesia di bawah pimpinan Van Neck dan Warwijk. Mereka bersikap sangat berhati-hati dan baik sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat Banten, dan merekapun berhasil membawa rempah-rempah kembali ke Belanda dan mendorong pedagang lainnya datang ke Indonesia untuk mencari rempah-rempah. 

5 komentar: